nggak heran ada beberapa orang di luar sana yang mengharamkan
musik dan lagu. karena sungguh, hiburan macam ini kadang dapat
membolak-balikkan perasaan, kadang juga sarat akan syair penghambaan terhadap
cinta dan kekasih manusia, membuat kita kafir tanpa kita sadari...
tapi aq nggak lagi akan membahas itu, bukan bidang keahlian ku
dan ilmu ku belum nyampe situ. saat aq nulis curhatan ini, aq lagi duduk di
teras, habis sedikit trenyuh dan menitikkan air mata dengerin lagunya afgan
yang “Bukan Cinta Biasa” ga tau deh. padahal sebelumnya gk pernah gini2 amat
dengerin tu lagu. pas itu aja, pas afgan mulai mendendangkan bait pertamanya,
kepala gw kyk ditimpuk kesadaran....
kali ini kusadari, aku telah jatuh cinta
dari hatiku terdalam, sungguh
aku cinta padamu
kesadaran bahwa sepertinya aq emang jatuh cinta. perasaan inilah
yang aq pendam selama ini. aq cuma bisa merintih:
"Ya Allah, aku sungguh mencintai pemuda itu, mas
ikhwanku...."
apakah ini artinya aq sedang labil? galau???
dear mas ikhwan..
seandainya engkau tau (meski kupikir sepertinya kau sudah tau)
bahwa aku jatuh cinta padamu., sungguh cinta yang berat aku lalui. tidak hanya
hadirmu mempesonaku, kekuranganmu dan kelebihanmu membuatku ingin
melengkapimu...
mas ikhwan, berat bagiku menyimpan cinta ini. ya berat! aku
seseorang yang sangat eksplosif. hahaha.. entahlah, meski kadang aku juga
berpikir mengapa aku merasa berat? diungkapkan ataupun tidak juga toh sama
saja. aku paham prinsipnya, cintaku ini belum saatnya. belum saatnya bertemu,
belum saatnya menyatu. walaupun aku juga takkan tau bagaimana takdirnya nanti,
akan menyatu atau tidak. jadi mungkin menyimpannya dalam hati adalah hal
terbaik yang bisa kulakukan, meskipun aku tak menyimpannya rapat-rapat....
tapi benar sungguh aku ingin memilikimu, aku ingin kau
memilihku, aku ingin engkaulah yang menyempurnakan agamaku. KAU. itu artinya
aku menandaimu. aahh..
mengapa begtu sulit mencintaimu? tidak, bukan mencintaimu yang
sulit, yang sulit adalah menjadi seseorang yang bisa menjadi pilihanmu...
aku tau kau begitu menginginkan wanita yang shalihah, yang kelak
akan menjadi cahaya dalam rumahmu. yang bisa kau ajak berdendang melagukan
ayat-ayat cinta Kekasih kita. sedangkan aku? hanya perempuan biasa dengan
kemampuan pemahaman agama yang begitu-begitu saja...
taukah kau aku selalu berusaha untuk berlari mengejarmu? agar
bisa sepadan denganmu? namun berulangkali aku jatuh pada lembah keimananku.
menjadi shalihah juga cita-citaku. namun sungguh jalannya sulit kudaki,
keistiqamahan itu bahkan belum bisa terpenuhi....
sakit hatiku, patah hati karena diri sendiri. masya Allah, aku
bukan hanya patah hati padamu, tapi juga pada cintaku terhadapNya. setiap kali
merasa menyerah dan terpuruk. aku ingin menjadi shalihah. tapi itu bukanlah
hasil, melainkan proses. dan sudah tercapaikah? selama ini nonsense!
bagaimanalah bisa? aku sering tertinggal subuh, di hari lain kadang melewatkan
dzuhur, lupa mengerjakan ashar, melalaikan magrib, melupakan isya.
astaghfirullah...
bagaimanalah mungkin ENGKAU AKAN MEMILIHKU...???? aku tau engkau
ingin yang sempurna untuk hidupmu. dan aku tak bisa untuk sekedar menjadi
hampir sempurna. aku terpuruk. berlumur dosa. tenggelam. bagaimanalah?
bagaimanalah???
mungkin aku harus memperbaiki niatku. bukan lagi menjadi
shalihah untuk mendapatkanmu. tapi menjadi shalihah untuk diriku sendiri, untuk
Kekasihku Allah SWT. dan suami yag shalih akan kudapatkan sebagai bonusnya....
tapi aku takkan menyangkal, hatiku telah memilihmu, hatiku
padamu saja. aku tau ini akan menyakitiku...
sungguh jika saja kau tau,...
Uhibbuka, ya akhi …Uhibukka fillah …